Sebelum itu, mari kita pahami pengertian Bumi:
Bumi adalah planet
tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat
tinggal makhluk hidup, bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi,
bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari
daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan
sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang termasuk dalam sistem
tata surya di alam semesta ini tidak diam seperti apa yang kita
perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada
porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi)
sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan
terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu,
proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata
surya kita.
Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1.Theory Big bang
Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan
milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa
yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan
bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu
saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut
membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi
Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu,
bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga
membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin dan memadat. Kemudian,
gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam
perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap
hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses
pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2.
Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2. Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak
jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan
analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli
telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang
teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan
Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut
Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat
gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya
tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat
besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat
cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan
memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang
kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3. Teori Planetesimal
Seabad
sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa
pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika,
matahari asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan
terjadinya penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan
matahari asal tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang
meledak ini keluar dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan
membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal.
Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah
satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya,
proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai
daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena
proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan
yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi
bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas
Teori
ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang
besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan
terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya
massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit
Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar
dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan
oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai
tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar
sekali, menjulur dari massa matahari tadi dan merentang kea rah
bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi
perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu
berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang
besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari
tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan
hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet
itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses
pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada
planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada
planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif
lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung,
planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk
elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan
mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan
matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang
baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari
planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang
berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari
dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan
bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan
di atas.
5. Teori Bintang Kembar
Teori
ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena
bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat,
maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang
yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari,
sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1.
Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk
dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut
raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah
bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari
awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam
beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel
dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
0 komentar:
Posting Komentar